Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Said bin Almusayyab: Bahwa Umar dan Ubay bin Ka'b dan Abu Hurairah r.a. Mereka masuk kepada Nabi s.a.w dan bertanya: Ya Rasulullah siapakah orang yang terpandai? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Kemudian mereka bertanya: Siapakah orang yang sangat beribadat? Jawab Nabi s.a.w.: Orang yang berakal. Mereka bertanya: Siapakah orang yang utama (afdhal)? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Mereka berkata: Ya Rasulullah tidakkah orang yang berakal itu orang yang sempurna akhlak kemanusiaannya, dan jelas kata-katanya, dan murah (loman) tangannya, dan besar kedudukannya? Jawab Nabi s.a.w.: Wa in kullu dzalika lamma mataa'ulhayaatiddunia wal akhiratu inda rabbika lil muttaqin, Al-aaqilu almutaqi, wa in kaana fiddunia khasiesa, danie'a (Itu semua perlengkapan kepuasan hidup di dunia, sedang akherat yang disisi Tuhan itu untuk orang yang bertaqwa, orang yang sempurna akal, ialah orang yang bertaqwa meskipun ia di d