Skip to main content

Posts

Manusia

  Syekh Abu Abbas Al Mursi berkata: Manusia hidup itu tidak lepas dari empat hal:  
Recent posts

Rahmat Dan Kasih Sayang

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: Ketika seorang berjalan ditengah perjalanan tiba-tiba ia haus yang sangat haus, maka ia mendapat sumur, maka segera ia turun ke sumur dan minum, kemudian ketika ia keluar dari sumur tiba-tiba ada anjing yang menjilat-jilat tanah karena haus, maka ia berkata: Anjing ini telah haus sebagaimana yang saya rasakan. Maka ia kembali masuk ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air lalu digigitnya sehingga dapat dibawa naik dan di minumkan kepada anjing itu, maka Allah memuji perbuatannya itu dan mengampunkan dosanya.

Takut Kepada Allah Ta'ala

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Said bin Almusayyab: Bahwa Umar dan Ubay bin Ka'b dan Abu Hurairah r.a. Mereka masuk kepada Nabi s.a.w dan bertanya: Ya Rasulullah siapakah orang yang terpandai? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Kemudian mereka bertanya: Siapakah orang yang sangat beribadat? Jawab Nabi s.a.w.: Orang yang berakal. Mereka bertanya: Siapakah orang yang utama (afdhal)? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Mereka berkata: Ya Rasulullah tidakkah orang yang berakal itu orang yang sempurna akhlak kemanusiaannya, dan jelas kata-katanya, dan murah (loman) tangannya, dan besar kedudukannya? Jawab Nabi s.a.w.: Wa in kullu dzalika lamma mataa'ulhayaatiddunia wal akhiratu inda rabbika lil muttaqin, Al-aaqilu almutaqi, wa in kaana fiddunia khasiesa, danie'a (Itu semua perlengkapan kepuasan hidup di dunia, sedang akherat yang disisi Tuhan itu untuk orang yang bertaqwa, orang yang sempurna akal, ialah orang yang bertaqwa meskipun ia di d

Mengamalkan Ilmu

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata Rasulullah s.a.w bersabda: Ulama' itu sebagai orang-orang yang dipercaya oleh para rasul (Nabi-nabi) untuk memimpin dan mengajari hamba-hamba Allah selama mereka tidak menjilat kepada raja (pemerintah) dan tidak rakus kepada dunia, maka apabila telah memasuki urusan dunia, maka telah mengkhianati Nabi-nabi Rasul, maka jauhilah mereka dan berhati-hatilah dari mereka. Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Dardaa' r.a. berkata: Seorang tidak dapat menjadi alim kecuali harus belajar, dan tidak menjadi alim kecuali jika ia mengamalkan ilmunya. Yakni seorang tidak dapat disebut alim jika hanya hafal ilmu, tetapi tidak diamalkan ilmunya.

Fadhilah (Keutamaan) Menuntut Ilmu

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Katsier bin Qays berkata: Saya duduk bersama Abud Darda' r.a. di masjid Damsyiq, tiba-tiba datang seorang dan berkata: Saya datang kepadamu dari madinah, karena saya mendengar bahwa kamu meriwayatkan satu hadits dari Rasulullah s.a.w lalu ditanya oleh Abu Darda': Apakah kamu tidak datang untuk berdagang atau hajat keperluan lain-lainnya, betul-betul kamu tidak datang kecuali untuk belajar hadits ini? jawabnya: benar-benar saya tidak datang kemari kecuali untuk belajar hadits ini, maka Abud Darda' berkata: Saya telah mendengar Nabi s.a.w. bersabda:

Menyempurnakan Sembahyang dan Khusu' di dalamnya

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dari sanadnya dari Salman Alfarisi r.a. berkata: Sembahyang, itu bagaikan neraca timbangan, maka siapa yang menepati maka akan dicukupi bagiannya dan siapa yang mengurangi, maka kamu telah mengetahui ancaman Allah dalam surat Almuthaffifin (orang-orang yang mengurangi timbangan/sukatan) Hudzaifah bin Alyamani r.a. melihat orang sembahyang tidak sempurna ruku' dan sujudnya, maka berkata kepadanya. Jangan kamu mati dalam sembahyang yang sedemikian itu, niscaya kamu mati diluar fitrhah (Islam).

Keresahanku

Tiba tiba saja ku termenung dan terdiam sembari menatap berita di media sosial facebook pagi ini, yang intinya menceritakan tentang hadits palsu yang terus tersebar. disampingku terdapat kitab berwarna kuning yang berjudul Tanbihul Ghafilin 2 yang kalau dibahasa indonesiakan adalah peringatan bagi yang lupa yang diterjemahkan oleh seorang alih bahasa yang bernama H.Salim Bahreisy, kitab ini adalah referensi di tiap judul bacaan di blog ini, di akhir kitab ini tertulis waktu selesai penulisan kitab yaitu selesai pada hari sabtu 22 Dzulhijjah 1395 = 27 Desember 1975. kitab ini berisikan Sanad dari salah satu tokoh sufi yang terkenal yang dikitab ini tertulis ABULLAITS ASSAMARQANDI, yang aku sendiri masih tertegun bertanya-tanya dalam nurani kecilku apakah niat dasarku untuk mensyiarkan ajaran Baginda Rasulullah S.A.W benar-benar berada pada jalanNya. Haruskah aku menghentikan penulisanku dalam blogku ini, agar aku benar-benar mendapatkan Keridhaan Allah SWT ataukah aku harus terus menu