Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Manusia

  Syekh Abu Abbas Al Mursi berkata: Manusia hidup itu tidak lepas dari empat hal:  

Rahmat Dan Kasih Sayang

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: Ketika seorang berjalan ditengah perjalanan tiba-tiba ia haus yang sangat haus, maka ia mendapat sumur, maka segera ia turun ke sumur dan minum, kemudian ketika ia keluar dari sumur tiba-tiba ada anjing yang menjilat-jilat tanah karena haus, maka ia berkata: Anjing ini telah haus sebagaimana yang saya rasakan. Maka ia kembali masuk ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air lalu digigitnya sehingga dapat dibawa naik dan di minumkan kepada anjing itu, maka Allah memuji perbuatannya itu dan mengampunkan dosanya.

Takut Kepada Allah Ta'ala

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Said bin Almusayyab: Bahwa Umar dan Ubay bin Ka'b dan Abu Hurairah r.a. Mereka masuk kepada Nabi s.a.w dan bertanya: Ya Rasulullah siapakah orang yang terpandai? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Kemudian mereka bertanya: Siapakah orang yang sangat beribadat? Jawab Nabi s.a.w.: Orang yang berakal. Mereka bertanya: Siapakah orang yang utama (afdhal)? Jawab Nabi s.a.w.: orang yang berakal. Mereka berkata: Ya Rasulullah tidakkah orang yang berakal itu orang yang sempurna akhlak kemanusiaannya, dan jelas kata-katanya, dan murah (loman) tangannya, dan besar kedudukannya? Jawab Nabi s.a.w.: Wa in kullu dzalika lamma mataa'ulhayaatiddunia wal akhiratu inda rabbika lil muttaqin, Al-aaqilu almutaqi, wa in kaana fiddunia khasiesa, danie'a (Itu semua perlengkapan kepuasan hidup di dunia, sedang akherat yang disisi Tuhan itu untuk orang yang bertaqwa, orang yang sempurna akal, ialah orang yang bertaqwa meskipun ia di d

Mengamalkan Ilmu

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata Rasulullah s.a.w bersabda: Ulama' itu sebagai orang-orang yang dipercaya oleh para rasul (Nabi-nabi) untuk memimpin dan mengajari hamba-hamba Allah selama mereka tidak menjilat kepada raja (pemerintah) dan tidak rakus kepada dunia, maka apabila telah memasuki urusan dunia, maka telah mengkhianati Nabi-nabi Rasul, maka jauhilah mereka dan berhati-hatilah dari mereka. Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Dardaa' r.a. berkata: Seorang tidak dapat menjadi alim kecuali harus belajar, dan tidak menjadi alim kecuali jika ia mengamalkan ilmunya. Yakni seorang tidak dapat disebut alim jika hanya hafal ilmu, tetapi tidak diamalkan ilmunya.

Fadhilah (Keutamaan) Menuntut Ilmu

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Katsier bin Qays berkata: Saya duduk bersama Abud Darda' r.a. di masjid Damsyiq, tiba-tiba datang seorang dan berkata: Saya datang kepadamu dari madinah, karena saya mendengar bahwa kamu meriwayatkan satu hadits dari Rasulullah s.a.w lalu ditanya oleh Abu Darda': Apakah kamu tidak datang untuk berdagang atau hajat keperluan lain-lainnya, betul-betul kamu tidak datang kecuali untuk belajar hadits ini? jawabnya: benar-benar saya tidak datang kemari kecuali untuk belajar hadits ini, maka Abud Darda' berkata: Saya telah mendengar Nabi s.a.w. bersabda:

Menyempurnakan Sembahyang dan Khusu' di dalamnya

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dari sanadnya dari Salman Alfarisi r.a. berkata: Sembahyang, itu bagaikan neraca timbangan, maka siapa yang menepati maka akan dicukupi bagiannya dan siapa yang mengurangi, maka kamu telah mengetahui ancaman Allah dalam surat Almuthaffifin (orang-orang yang mengurangi timbangan/sukatan) Hudzaifah bin Alyamani r.a. melihat orang sembahyang tidak sempurna ruku' dan sujudnya, maka berkata kepadanya. Jangan kamu mati dalam sembahyang yang sedemikian itu, niscaya kamu mati diluar fitrhah (Islam).

Keresahanku

Tiba tiba saja ku termenung dan terdiam sembari menatap berita di media sosial facebook pagi ini, yang intinya menceritakan tentang hadits palsu yang terus tersebar. disampingku terdapat kitab berwarna kuning yang berjudul Tanbihul Ghafilin 2 yang kalau dibahasa indonesiakan adalah peringatan bagi yang lupa yang diterjemahkan oleh seorang alih bahasa yang bernama H.Salim Bahreisy, kitab ini adalah referensi di tiap judul bacaan di blog ini, di akhir kitab ini tertulis waktu selesai penulisan kitab yaitu selesai pada hari sabtu 22 Dzulhijjah 1395 = 27 Desember 1975. kitab ini berisikan Sanad dari salah satu tokoh sufi yang terkenal yang dikitab ini tertulis ABULLAITS ASSAMARQANDI, yang aku sendiri masih tertegun bertanya-tanya dalam nurani kecilku apakah niat dasarku untuk mensyiarkan ajaran Baginda Rasulullah S.A.W benar-benar berada pada jalanNya. Haruskah aku menghentikan penulisanku dalam blogku ini, agar aku benar-benar mendapatkan Keridhaan Allah SWT ataukah aku harus terus menu

Bab Hak Suami atas isterinya

(Kewajiban Isteri Terhadap Suami) Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Buraidah r.a. berkata: seorang badwi datang kepada Nabi s.a.w. dan berkata : saya telah masuk islam, maka tunjukkan kepadaku sesuatu yang dapat menambah keyaqinanku. Nabi s.a.w bertanya: Apakah yang kamu inginkan? jawab badwi berkata: pergilah engkau dan panggillah ia supaya datang kemari, maka pergilah badwi itu dan berkata kepada pohon itu: Sambutlah panggilan Rasulullah s.a.w maka miring pohon itu ke kanan untuk memutus akarnya, kemudian condong ke muka dan kebelakang untuk akar-akarnya, lalu berjalan sehingga Nabi s.a.w maka berkata badwi: cukup cukup, laly ia minta supaya Nabi tempatnya dimasukkan akar-akar kedalam tanah untuk bersambung dengan yang putus-putus itu lalu tegak kembali, maka berkata badwi: Ya Rasulullah, idzinkan saya mencium kepala dan kakimu, maka diidzinkan kemudian setelah mencium kepala dan kedua kaki nabi s.a.w ia berkata: idzinkan aku sujud kepadamu.

Permusuhan Syaithan dan mengenal tipu dayanya

Abu laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari shafiyah binti jahsy berkata: Rasulullah bersabda: "Asysyaitanu yajri min ibnu adam masjraddam. (syaithan itu berjalan dalam tubuh anak adam mengikuti aliran darah). Abul laits meriwayatkan dengan sanadnya dari ibn Abbas r.a ketika mengartikan surat; Qul a udzu birabbinnaas. (katakanlah aku berlindung kepada Tuhannya manusia. raja dari semua manusia. yang berbisik dalam hati perasaan manusia. Dari golongan jin dan manusia. Ia maju bila tidak ada dzikir ingatan pada Allah, dan surut mundur bila orangnya ingat pada Allah bahkan ia keluar dari dadanya. Nabi S.A.W bersabda: Bu'its tu daa' iyan wa muballighan walaisa ilayya minal hidayati syai'un wa khuli qa iblisu muzzayinan walaisa ilaihi minadhdhalalati syai'un. yang artinya: aku di utus untuk berseru dan tabligh menyampaikan ajaran. dan tidak ada padaku kekuasaan untuk memberi hidayat walau sedikit pun. Dan iblis dijadikan untuk merayu, berbisik dan

Beribadah kepada Allah pada saat sulit dan penuh fitnah

Rasulullah SAW bersabda: " beribadahlah pada saat masa harj adalah seperti hijrah kepadaku." (shahih muslim, Hadits No2948) Pada saat fitnah merajalela seperti sekarang ini, ketika orang-orang bercampur baur: wanita tidak menutupi auratnya: kejahatan disiarkan di internet, televisi dan radio: musik, alkohol dan hukum kufur tersebar luas: orang baik dikatakan jahat, dan orang-orang yang rusak (seperti penyanyi, aktor dan selebriti) di puji dan membuat aturan model: beribadah kepada Allah pada saat ini seperti hijrah kepada Nabi Muhammad SAW.