Skip to main content

Bab Hak Suami atas isterinya

(Kewajiban Isteri Terhadap Suami)

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Buraidah r.a. berkata:
seorang badwi datang kepada Nabi s.a.w. dan berkata : saya telah masuk islam, maka tunjukkan kepadaku sesuatu yang dapat menambah keyaqinanku. Nabi s.a.w bertanya: Apakah yang kamu inginkan? jawab badwi berkata: pergilah engkau dan panggillah ia supaya datang kemari, maka pergilah badwi itu dan berkata kepada pohon itu: Sambutlah panggilan Rasulullah s.a.w maka miring pohon itu ke kanan untuk memutus akarnya, kemudian condong ke muka dan kebelakang untuk akar-akarnya, lalu berjalan sehingga Nabi s.a.w maka berkata badwi: cukup cukup, laly ia minta supaya Nabi tempatnya dimasukkan akar-akar kedalam tanah untuk bersambung dengan yang putus-putus itu lalu tegak kembali, maka berkata badwi: Ya Rasulullah, idzinkan saya mencium kepala dan kakimu, maka diidzinkan kemudian setelah mencium kepala dan kedua kaki nabi s.a.w ia berkata: idzinkan aku sujud kepadamu.

Comments

Popular posts from this blog

Corak Aqidah Islam Pada Masa Nabi Dan Sahabat

Aqidah Islam yang dikembangkan Nabi Muhammad terhadap para sahabat dan para pengikut terdekat beliau bercorak monolitik, yakni satu bentuk ajaran tanpa ada perdebatan dan sanggahan-sanggahan. Yaitu mempercayai ke-Tuhanan Allah Yang Maha Esa, ke-Rasulan Muhammad beserta ajaran yang dibawanya yang beliau terima lewat wahyu, para malaikat yang memiliki tugas-tugas tertentu, serta kehidupan akhir berupa surga dan neraka beserta prosedur hisabnya, dan keyakinan akan adanya qadha dan qadar.

Pengertian Akhlak

Kata akhlak merupakan salah satu pembendaharaan bahasa Indonesia yang dikutip dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata khulqun dan khilqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Digunakannya kata akhlaqun  untuk makna budi pekerti, dan seakar dengan kata khalqun  yang bermakna kejadian, karena tingkah laku, budi pekerti dan perangai itu merupakan perwujudan konsep-konsep yang terbentuk sebagai interaksi antara doktrin-doktrin ajaran yang telah dimiliki seseorang dengan lingkunagan sosial yang dihadapinya. Sementara itu, Barmawy Umary berpendapat bahwa penggunaan kata akhlaq  seakar dengan kata khaliq  (Allah pencipta) dimaksud agar terjadi hubungan baik antara manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai khaliq-nya, diantara manusia sebagai makhluk dengan makhluk-makhluk lainnya.

Lahirnya Aliran Ahlus Sunah wal Jama'ah

Aliran ini dilahirkan dan dikembangkan oleh Abu Hasan al-Asy'ari (260-324 H) pada tahun 300 H di Baghdad. Abu Hasan al-Asy'ari sendiri pada awalnya adalah pengikut aliran teologi Mu'tazilah, namun dia terus dilanda keraguan dengan pemikiran-pemikiran kalam Mu'tazilah, terutama karena keberanian Mu'tazilah dalam mena'wilkan ayat-ayat mutasyabihat untuk mendukung logika teologi mereka, sehingga pemaknaannya berbeda dengan lafalnya, dan juga karena keberanian mereka dalam membatasi penggunaan al-Sunnah hanya yang mutawatir saja untuk doktrin-doktrin aqidahnya.